Banyak komentar dan bertele-tele dalam berbicara
adalah perkara yang tercela, sungguh kita sekarang mendapati dan diuji oleh kebodohan
sebagian manusia dimana mereka berbicara tentang suatu perkara dan banyak
bicara dengan memaparkan suatu masalah lantas ia dinyatakan lebih alim dari
yang tidak demikian.
Abdullah
Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu pernah berkata “Sesungguhnya kalian (wahai
para sahabat) berada pada zaman yang banyak orang alimnya dan sedikit
pembicara dan akan datang nanti setelah kalian zaman yang sedikit orang
alimnya tetapi banyak pembicaranya, barangsiapa yang banyak ilmunya dan sedikit bicaranya, ia terpuji dan (barangsiapa)
sebaliknya (sedikit ilmunya tapi banyak bicaranya) ia orang yang tercela”
Nabi Shallallahu alaihi wasallam telah bersaksi bagi
ahlul yamin (golongan kanan) dengan keimanan dan kefaqihan mereka, ahlul yamin
adalah orang-orang yang paling sedikit ucapannya dan paling luas ilmunya,
akan tetapi ilmu mereka adalah ilmu yang bermanfaat pada hati-hati mereka,
mereka menerangkan ilmu dengan lisan-lisan mereka sebatas yang dibutuhkan.
benar sekali :)
BalasHapus